Setiap hari kita disibukkan dengan berbagai aktivitas. Ada pengajar, karyawan, pensiunan, murid, dan lain sebagainya. Jika kurang dimanajemen dengan baik, tidak sedikit yang kelimpungan. Seorang guru misalnya, jika tidak dibuat agenda hidup atau agenda harian, dapat dipastikan semua akan kacau. Itu contoh kecil. Bagaimana dengan prioritas hidup secara global. Ada lima prioritas yang harus dimiliki.
Pertama kuatnya iman.
Iman menjadi nilai dasar yang harus dimiliki seorang muslim. Jika imannya kuat, maka akan jelas visi hidupnya. Prinsipnya kuat, sedassyat apapun pengaruh dari luar tidak menjadikan dirinya bimbang. Seperti halnya seseorang yang akan pergi ke Aceh. Ketika di bandara ada yang mengajak ke Singapura walaupun diberi ongkos gratis tidak akan menerimanya karena tidak sesuai dengan tujuan semula.
Kedua, Sehat.
Kesehatan harganya murah namun berkualitas tinggi. Sementara sakit adalah cost atau biaya. Makanya selagi sehat, manfaatkan untuk olah raga, konsumsi makanan yang betul-betul menyehatkan walaupun harganya lebih mahal. Sempatkan seminggu sekali untuk olahraga.
Ketiga, Akur.
Akur atau akrab atau bersahabat menjadi prioritas ketiga. Jika kuat iman, sehat tapi tidak akur, babak belur yang terjadi. Konsep akur bukan hanya berlaku bagi yang seakidah saja atau sesama saudara saja tapi berlaku untuk semua orang. Tidak mengenal SARA. Jika akur tetap terjaga, dapat dipastikan dunia akan damai. Tidak ada perselisihan. Ke-Empat, Manfaat.
Dalam sabda Rasullulloh SAW, sebaik-baik manusia adalah yang banyak manfaatnya. Untuk itu tebarkan manfaat dimanapun kita berada. Yakinkan orang di sekitar merasakan manfaat akan kehadiran kita. DI rumah, di perusahaan, di sekolah. Karena orang yang bermanfaat akan banyak disukai orang. Ke-Lima, Qalbun Salim atau hati yang Bersih.
Hati menjadi asset yang begitu berharga. Keempat prioritas di atas dapat dipastikan tercapai jika hatinya dalam keadaan bersih. Bersih dari sombong, dengki dan riya.
Demikian, lima prioritas hidup yang harus ada dalam diri kita. Mudah-mudahan bisa menghantarkan kita pada perjumpaan dengan Allah SWT, Amiin. Wallahu a’lam bishshawwab.
Sumber : wongbringin


Tidak ada komentar:
Posting Komentar